Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh dan Bappeda Kabupaten Bireuen melaksanakan kegiatan Lokakarya Komiditi Unggulan dengan Tema “Peningkatan Kesejahteraan Petani Kelapa Melalui Peningkatan Produktifitas dan Nilai Tambah” pada tanggal 27 Juli 2017 di Oproom Sekretariat Daerah Kabupaten Bireuen. Acara tersebut dihadiri lebih kurang 55 orang peserta yang terdiri dari Perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunanan Daerah Aceh, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Narasumber Prof. Wisnu Gardjito selaku ahli kelapa Dunia, para Kepala Bappeda dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Unsur Akademisi, Unsur LSM/Forum Petani The Green Coco Island Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Jaya, dan Kota Sabang, serta unsur Petani/Penangkar/Pengusaha/Pedagang Kelapa Kabupaten Bireuen.
Dalam sambutannya Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen Ir. Zulkifli, SP menyatakan bahwa Kabupaten Bireuen telah memiliki industri pegolahan kelapa di Batee Glungku yang di kelola oleh PT. Buana Aceh Sejahtera (BAS), kemudian ada pula industri pengolahan sabut kelapa di Peusangan Selatan, serta industri asap cair di Kecamatan Juli, dengan berbagai kendala dan permasalahnnya yang sangat memerlukan penanganan serius dari kita bersama sehingga dapat berfungsi dan bermanfaat untuk peningkatan perekonomian daerah sebagaimana yang diharapkan. Keberhasilan pembangunan tidak hanya tergantung pada Pemerintah saja melainkan merupakan kolaborasi bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD, dan Swasta.
Kata Sambutan dari Perwakilan Badan Perencanaan Daerah Aceh sekaligus yang menjadi mederator pada acara Lokakarya Komoditi Unggulan menerangkan bahwa Indonesia sebagai negara dengan perkebunan kelapa terluas di dunia banyak dilirik negara Eropa dimana mereka sedang gencar memasyarakatkan penggunaan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) dan produk turunannya. dalam acara ini turut hadir Prof. Wisnu Gardjito yang berprofesi sebagai dosen, pengusaha, dan seorang ahli kelapa dunia yang mendirikan komunitas The Green Coco Island (TGCI) yang mengembangkan produk olahan kelapa. dalam paparannya beliau mengatakan bahwa dari olahan kelapa dapat menghasilkan berbagai macam olahan diantaranya adalah VCO dan Extra VCO, minyak goreng kelapa putih, sabun, sirup air kelapa, mie kelapa, bioetanol, produk kecantikan, produk kesehatan, hingga konstruksi jalan raya yang semuanya dari kelapa. Ada sekitar 250 produk olahan kelapa dan jika dikembangkan bisa mencapai hingga 1600 item.
Dari diskusi, ada beberapa masukan dari peserta Lokakarya antara lain, salah seorang peserta dari unsur petani memberikan saran untuk agar dapat menambahkan bibit unggul kelapa gajah pada tiap daerah yang membutuhkan, peserta lainnya juga mengharapkan pemasaran asap cair dan arang tempurung harus lebih stabil sehingga dapat memotivasi para penggiat kelapa dan dapat mensejahterakan perekonomian para pekerja, Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kabupaten Bireuen menyatakan bahwa di Kecamatan Jeumpa dan Kecamatan Juli sudah memilki penangkar kelapa jenis kelapa dalam unggul lokal dengan kapasitas 2000 bibit/tahun yang berada, dengan tingkat legalitas SK DIRJENBUN dan siap mendukung program pengembangan kelapa khususnya Kabupaten Bireuen umumnya di Aceh.