Rapat Koordinasi Teknis Perkerataapian Aceh diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Aceh dengan mengundang perwakilan Bappeda dan Dinas Perhubungan kabupaten/kota yang akan dibangun atau dilintasi Kereta Api mulai dari Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Bireuen, Pidie Jaya dan Pidie serta melibatkan beberapa akademisi berbagai universitas.
Stasiun Kereta Api Koeta-Radja (Banda Aceh) Tahun 1881
Dalam Pembukaan acara Kepala Dinas Perhubungan Aceh T. Faisal, ST. MT. menyampaikan sejarah Kereta Api aceh yang sudah mulai beroperasi sejak tahun 1876 disaat era penjajahan Belanda sebagai alat transportasi dan mobilisasi alat-alat perang dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju Banda Aceh sepanjang 5 km. Dalam rangka mendukung mobilisasi arteleri dan suplai perbekalan perang dalam rangka penaklukan Kesultanan Aceh, Belanda memperluas jangkauan operasional kereta api dengan menghubungkan seluruh pesisir pantai utara – pantai timur dari Banda Aceh hingga ke Pangkalan Susu Sumatera Utara dalam waktu 41 tahun. Operasional kereta api Aceh berakhir pada tahun 1976 setelah banjir bandang menerjang Sungai Bengga di Pidie yang mengakibatkan jembatan rel kereta api hancur dan tidak adanya instruksi perbaikan dari Pemerintah Pusat.
Kasubdit. Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I Kementerian Perhubungan dalam materi Pembangunan Dan Strategi Percepatan Pembangunan Perkeretaapian di Provinsi Aceh menyampaikan bahwa perencanaan Kereta Api Aceh sudah dirancang sejak tahun 2000 setelah Bapak Presiden BJ Habibie berjanji kepada masyarakat Aceh pada tahun 1999. Setelah 13 tahun kemudian Angkutan Kereta Api Aceh perintis baru mulai beroperasi dengan dilakukannya ujicoba pada tanggal 1 Desember 2013. Meskipun sempat berhenti beroperasi pada Juli 2014 Kereta Api Perintis kembali aktif pada tanggal 3 November 2016. Keunggulan Kereta Api Aceh adalah jarak sepur rel mengikuti standar Eropa dengan lebar 1435 mm dan Kereta Api bisa melaju dengan kecepatan maksimal 160 km/jam, berbeda dengan yang sudah dibangun dan beroperasi Pulau Jawa lebar sepur hanya 1067 mm.
Untuk saat ini Kereta Api Aceh baru beroperasi sepanjang 11,35 km dari Stasiun Krueng Geukueh sampai ke stasiun Krueng Mane, direncanakan tahun 2023 ini akan segera beroperasi hingga ke stasiun Kutablang dengan jarak tempuh 21 km dari stasiun Krueng Geukueh Kabupaten Aceh Utara. Pemerintah Pusat berencana untuk mengoperasikan Kereta Api dari stasiun Paloh Kota Lhokseumawe sampai ke Stasiun Bireuen dengan jarak tempuh 43,45 km pada tahun 2025.