Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Kota Matang Geulumpang Dua Kabupaten Bireuen yang dilaksanakan pada Tanggal 12 April 2016 di Aula Bappeda merupakan permulaan dari serangkaian acara yang nantinya juga akan diikuti oleh kegiatan FGD lainnya. Forum yang diadakan Selasa pekan lalu ini dihadiri oleh para stakeholder yang berkaitan dengan rencana pembangunan ini, diantaranya Tim Teknis Kegiatan Penyusunan RTBL Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Aceh, Camat Peusangan, Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat Kab. Bireuen, Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Kab. Bireuen, Dinas Perhubungan Kab. Bireuen, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Bireuen dan stakeholder lainnya.
Kegiatan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) merupakan upaya lanjutan dari RTRW Kab. Bireuen dan RDTR Kawasan Kota Matang Geulumpang Dua yang telah disusun sebelumnya. Kesemrawutan pembangunan merupakan salah satu alasan Kawasan Kota Matang Geulumpang Dua Kecamatan Peusangan menjadi fokus dalam penataan pembangunan, yang nantinya tercurah dalam dokumen perencanaan. Perencanaan pembangunan yang lebih detail ini dijadikan sebagai pengendalian dalam penetiban pembangunan, dimana pengendalian tersebut juga memenuhi aspek keselamatan bangunan, lingkungan dan manusia.
Secara garis besar, RTBL dijadikan sebagai panduan dalam merancang dan membangun suatu lingkungan maupun kawasan (baik dalam pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan penataan lingkungan).
Acara sosialisasi ini dibuka oleh Ir. Ibrahim Ahmad, M. Si selaku Kepala Bappeda Kabupaten Bireuen yang kemudian dikoordinasi oleh Muslim, M. Si (Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bappeda Kab. Bireuen). Paparan dari pihak konsultan perencanaan yang menangani langsung penyusunan dokumen RTBL Kawasan Kota Matang Geulumpang Dua Kabupaten Bireuen ini menjelaskan beberapa pemahaman konsep yang berkaitan dengan urban design yang nantinya menjadi salah satu acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tersebut. Paparan yang diberikan oleh konsultan perencanaan kepada para stakeholder yang hadir merupakan upaya untuk menyamakan persepsi maupun konsep perencanaan pembangunan yang terkait dalam penyusunan RTBL. Sosialisasi ini kemudian juga akan diikuti oleh serangkaian Focus Group Discussion(FGD) yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari penyusunan dokumen perencanaan, khusususnya RTBL. Partispasi dari instansi-instansi terkait dan dukungan masyarakat juga dijadikan sebagai acuan dalam keberhasilan penyusunan dokumen ini.